Rabu, 28 Maret 2012

kebahagiaan Dunia Akhirat

pendahuluan. kebahagiaan dunia akhirat adalah keperluan dan keharusan yang sangat penting dalam menjalani kehidupan di dua alam tersebut,karena kalau kita sengsara sedangkan iman kita tipis maka yang ada hanyalah rungutan dan kufur menyalahkan semua orang disekitar kita bahkan bisa menyalahkan sang pencipta,maka yang terjadi adalah nantinya hidup kita di akhirat juga akan sengsara, karena hidup di dunia berkaitan erat dengan hidup di akhiran, walaupun seandainya kita kaya di dunia dan tdk bersyukur maka kita sedang diuji tapi tidak tahan dngan ujian kaya tersebut karena bila kekayaanlah yang membuat kita lalai lupa dengan tuhan yang memberi kekayaan.

permasalahanya adalah, bagaimana kita bisa bahagia hidup di dunia, dan bagaimana kita bisa hidup bahagia di akhirat nantinya?

ada satu doa yang artinya begini. Ya Allah berikanlah kebaikan hidup di dunia dan berikanlah kebaikan hidup di Akhirat.
untuk bahagia hidup di Dunia kita cukup mengabdi bersyukur dan berdoa serta bekerja itu saja, masalah rizki biar Allah yang tentukan pasrahkan diri kita hanya kepada Allah, bekerja dan berdoalah untuk bahagia dunia akhirat, karena sudah jelas ayat yang menerangkan ttng manusia dan jin dicipta hanyalah untuk beribadah pada Allah S.W.T, Ibadah sangat luas pengertianya, diantaranya adalah Sholat,zakat,puasa, haji dan banyak lagi ibadah sunat lainya, kholifah. manusia adalah kholifah di muka bumi maka jadilah kholifah yang arif bijak dan bertanggungjawab, bekerja untuk sumber rezki berdoa untuk pengharapan dan motivasi karena bekerja saja tanpa doa itu namamya sombong, doa saja tanpa bekerja itu namanya pemalas,maka lakukanlah kedua duanya insyaallah bahagia dunia akhirat.

Sabtu, 07 Februari 2009

Hidup Ingin Hebat dan Harus

suatu perjalanan hidup mesti ada maju mundurnya, maka jangan kaget kalau suatu ketika kita mengalami redup. wong matahari saja kadang kala ada redupnya kok apalagi manusia. oh ya terutama orang2 yang sedang kaya tiba2 redup maka akan terjadi shok nerveus dan stres. sebelum semua itu terjadi maka harus sedang2 saja dalam hidup jangan terlalu mencintai perbendaan dunia, kita perlu mencontoh ayam matuk-matuk dapat makan deh tetep harus berusaha untuk mencapai keinginan.satu lagu yang perlu dipelajari dalam hidup adalah istiqomah dan sabar, serta berdoa. kita semua ini apa sih cuma' manusia yang fana' dan cuma sebentar karena sementara saja maka kita tetep berjuang untuk selalu menjadi yang terhebat. itu saja dan kepada kawan2 seperjuangan di Malaysia tolong infonya baik tetang peluang kerja atau kegiatan yang bagus. aku lagi nganggur terobosan mana yang harus saya tempuh.

Senin, 22 Desember 2008

kuperjuangkan hidup yg sejahtera

dimanapun kita bertempat kita harus berjuang untuk hidupi keluarga yang lebih sejahtera. dimanapun kita mesti bekerja untuk menguatkan Islam, umat Islam harus sejahtera.maka harus bekerja rajin dan sholat juga rajin.

Rabu, 29 Oktober 2008

Bisnis Tianshi Sebagai Kendaraan Masa Depan


assalamu'alaikum...wr...bk

Para pembaca yang budiman, penulis mencoba menolong anda dan menawarkan kepada anda suatu bisnis yang cocok untuk semua golongan untuk semua jenis kulit dan untuk semua keahlian atau profesi, dari penjual koran sampai pemilik koran, dari penyemir sepatu sampai pemilik perusahaan sepatu, langsung saja saya tawarkan bisnis TIANSHI yang bisa menjamin kebebasan uang dan finansial, untuk kesejahteraan dan masa depan yang lebih cerah, mempunyai lebih banyak uang dan waktu bersama keluarga yang tercinta.terjamin kesehatan dan keuangan.kalau mau gabung layari aja blogger kami dan telpon ke no.0166140349 atau no Indonesia.085745907367.untuk lebih banyak mengetahui tentang bisnis ini layari http://www.tiensindo.com/ selamat bagi yang mau gabung dan yang belum mau terimakasih. foto saya dengan upline di Malaysia.

Senin, 20 Oktober 2008

Ke Mana Aku Mau Pergi


jalan yang sudah lama ku harungi ini, ternyata masih panjang dan berliku dan masih belum kutemui tujuan yang pasti, setelah kuliahku hampir tak pasti tapi aku tetap mau berubah dengan cara apapun demi masa depan, aku harus menentukan hidupku sendiri dan langkah pertama adalah memantapkan ekonomi keluarga demi kesejahteraan anak istri dan keluarga, satu persoalan yang masih belum terjawab adalah sampai kapan aku bergantung, aku harus memutuskan tempat bergantungku dalam artian aku harus bijak menentukan sikap. kita ini manusia jaya dan tidak nya tergantung kita, kalau sama2 manusia ada yang enak dan lancar2 saja tidak ada halangan, maka ada pula yang gagal tapi kita harus berani gagal. wah kok ngelantur sih. itu saja yang penting mantapkan niat dan berusaha serta berdoa untuk cita-cita yang mau kita capai.serta tetapkan tujuan yang pasti pergilah sesuai perintah Tuhan yaitu untuk beribadah.

Sabtu, 11 Oktober 2008

selamat hari raya 2008


assalamu'alaikum

para pembaca budiman, kami sekeluarga mengucapkan selamat hari raya 2008, kami sekeluarga mohon maaf kepada pembaca budiman, semoga dosa dan kesalahan kita diampunkan yang kuasa, oleh itu di bulan syawal ini jangan siasiakan kesempatan untuk saling maaf memaafkan. saudaraku yang budiman ingatlah belum tentu kita menjumpai bulan syawal lagi, jangan-jangan besok di ambil yang kuasa atau lusa atau kapan-kapan sebelum datangnya bulan syawal lagi dan jangan buat kesalahan lagi, baiknya setelah buat salah maaf-maafan lagi, biar kalaupun nanti diambil yang kuasa kita tidak ada dosa dan salah pada manusia, kalau dosa pada Allah swt, kita minta ampunan-Nya. pasti diampunkan karena Allah maha pengampun. tapi kita buat salah pada manusia sulit untuk bisa dimaafkan karena dengan sifat keegoan dan tidak mempunyai sifat pengampun seperti Allah swt.ok disini dulu harap pembaca maklum habis sibuk sih, sms (sibuk melarat sombong) hehehe.ok untuk merubah sms menjadi sukses, menyenangkan dan sumeh. harus dengan impian yang kuat untuk merubah semangat dan giat bekerja serta merubah sistem kerja kita yang lebih berkualitas dan terjamin, datangilah OPP akbar di hotel pudu raya tingkat 15 kuala lumpur, disamping silaturahim bermaaf-maafan juga mendengar presentasi yang bikin kita sehat dan sugeh.by go diamond

Rabu, 24 September 2008

Lailatul Qadar

Keutamaannya sangat besar, karena malam ini menyaksikan turunnya Al Quran Al Karim yang membimbing orang-orang yang berpegang dengannya ke jalan kemuliaan dan mengangkatnya ke derajat yang mulia dan abadi. Ummat Islam yang mengikuti sunnah Rasulnya tidak memasang tanda-tanda tertentu dan tidak pula menancapkan anak-anak panah untuk memperingati malam ini (malam Lailatul Qodar/Nuzul Qur’an, red), akan tetapi mereka bangun di malam harinya dengan penuh iman dan mengharap pahala dari Allah.
Inilah wahai saudaraku muslim, ayat-ayat Qur’aniyah dan hadits-hadits Nabawiyyah yang shahih yang menjelaskan tentang malam tersebut.
1. Keutamaan Malam Lailatul Qadar

Cukuplah untuk mengetahui tingginya kedudukan Lailatul Qadar dengan mengetahui bahwasanya malam itu lebih baik dari seribu bulan, Allah berfirman (yang artinya),

[1] Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. [2] Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? [3] Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. [4] Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. [5] Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. [QS Al Qadar: 1 - 5]

Dan pada malam itu dijelaskan segala urusan nan penuh hikmah,
[3]Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. [4] Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, [5] (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul, [6] sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [QS Ad Dukhoon: 3 - 6]
2. Waktunya

Diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa malam tersebut terjadi pada malam tanggal 21, 23, 25, 27, 29 dan akhir malam bulan Ramadhan. (Pendapat-pendapat yang ada dalam masalah ini berbeda-beda, Imam Al Iraqi telah mengarang satu risalah khusus diberi judul Syarh Shadr bidzkri Lailatul Qadar, membawakan perkatan para ulama dalam masalah ini, lihatlah).

Imam Syafi’i berkata, “Menurut pemahamanku, wallahu a’lam, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab sesuai yang ditanyakan, ketika ditanyakan kepada beliau, “Apakah kami mencarinya di malam hari?”, beliau menjawab, “Carilah di malam tersebut.”. (Sebagaimana dinukil al Baghawi dalam Syarhus Sunnah 6/388).

Pendapat yang paling kuat, terjadinya malam Lailatul Qadr itu pada malam terakhir bulan Ramadhan, berdasarkan hadits ‘Aisyah radiyallahu ‘anha, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda, (yang artinya) “Carilah malam Lailatur Qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR Bukhari 4/255 dan Muslim 1169)

Jika seseorang merasa lemah atau tidak mampu, janganlah sampai terluput dari tujuh hari terakhir, karena riwayat Ibnu Umar (dia berkata): Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh hari sisanya.” (HR Bukhari 4/221 dan Muslim 1165).

Ini menafsirkan sabdanya (yang artinya), “Aku melihat mimpi kalian telah terjadi, maka barangsiapa ingin mencarinya, carilah pada tujuh hari yang terakhir.” (Lihat maraji’ diatas).

Telah diketahui dalam sunnah, pemberitahuan ini ada karena perdebatan para sahabat. Dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu ‘anhu, ia berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar pada malam Lailatul Qadar, ada dua orang sahabat berdebat, beliau bersabda, “Aku keluar untuk mengkhabarkan kepada kalian tentang malam Laitul Qadar, tetapi fulan dan fulan (dua orang) berdebat hingga diangkat tidak bisa lagi diketahui kapan lailatul qadar terjadi), semoga ini lebih baik bagi kalian, maka carilah pada malam 29, 27, 25 (dan dalam riwayat lain: tujuh, sembilan, lima).” (HR Bukhari 4/232).
Telah banyak hadits yang mengisyaratkan bahwa malam Lailatul Qadar itu pada sepuluh hari terakhir, yang lainnya menegaskan di malam ganjil sepuluh hari terakhir. Hadits yang pertama sifatnya umum, sedang hadits kedua adalah khusus, maka riwayat yang khusus lebih diutamakan daripada yang umum, dan telah banyak hadits yang lebih menerangkan bahwa malam Lailatul Qadar itu ada pada tujuh hari terakhir bulan Ramadhan, tetapi ini dibatasi kalau tidak mampu dan lemah, tidak ada masalah. Maka dengan ini, cocoklah hadits-hadits tersebut, tidak saling bertentangan, bahkan bersatu tidak terpisahkan.
Kesimpulannya, jika seseorang muslim mencari malam Lailatul Qadar, carilah pada malam ganjil sepuluh hari terakhir, 21, 23, 25, 27 dan 29. Kalau lemah dan tidak mampu mencari ppada sepuluh hari terakhir, maka carilah pada malam ganjil tujuh hari terakhir yaitu 25, 27 dan 29. Wallahu a’lam.
Paling benarnya pendapat lailatul qadr adalah pada tanggal ganjil 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan, yang menunjukkan hal ini adalah hadits Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah beri’tikaf pada 10 terakhir pada bulan Ramadhan dan berkata, “Selidikilah malam lailatul qadr pada tanggal ganjil 10 terakhir bulan Ramadhan.”
3. Bagaimana Mencari Malam Lailatul Qadar

Sesungguhnya malam yang diberkahi ini, barangsiapa yang diharamkan untuk mendapatkannya, maka sungguh telah diharamkan seluruh kebaikan (baginya). Dan tidaklah diharamkan kebaikan itu, melainkan (bagi) orang yang diharamkan (untuk mendapatkannya). Oleh karena itu, dianjurkan bagi muslimin (agar) bersemangat dalam berbuat ketaatan kepada Allah untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahalaNya yang besar, jika (telah) berbuat demikian (maka) akan diampuni Allah dosa-dosanya yang telah lalu. (HR Bukhari 4/217 dan Muslim 759).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Barangsiapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari 4/217 dan Muslim 759)

Disunnahkan untuk memperbanyak do’a pada malam tersebut. Telah diriwayatkan dari sayyidah ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, (dia) berkata, “Aku bertanya, Ya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, apa pendapatmu jika aku tahu kapan malam Lailatul Qadar (terjadi), apa yang harus aku ucapkan?” Beliau menjawab, “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii. Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan mencintai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah aku.” (HR Tirmidzi (3760), Ibnu Majah (3850), dari Aisyah, sanadnya shahih. Lihat syarahnya Bughyatul Insan fi Wadhaifi Ramadhan, halaman 55-57, karya ibnu Rajab al Hanbali).

Saudaraku -semoga Allah memberkahimu dan memberi taufiq kepadamu untuk mentaatiNya - engkau telah mengetahui bagaimana keadaan malam Lailatul Qadar (dan keutamaannya) maka bangunlah (untuk menegakkan sholat) pada sepuluh malam hari terakhir, menghidupkannya dengan ibadah dan menjauhi wanita, perintahkan kepada istrimu dan keluargamu untuk itu dan perbanyaklah amalan ketaatan.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan Ramadhan), beliau mengencangkan kainnya (menjauhi wanita yaitu istri-istrinya karena ibadah, menyingsingkan badan untuk mencari Lailatul Qadar), menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR Bukhari 4/233 dan Muslim 1174).
Juga dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, (dia berkata), “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersungguh-sungguh (beribadah apabila telah masuk) malam kesepuluh (terakhir), yang tidak pernah beliau lakukan pada malam-malam lainnya.” (HR Muslim 1174).
4. Tanda-tandanya

Ketahuilah hamba yang taat -mudah-mudahan Allah menguatkanmu dengan ruh dariNya dan membantu dengan pertolonganNya- sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan paginya malam Lailatul Qadar agar seorang muslim mengetahuinya.
Dari Ubay radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tanpa sinar menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi.” (HR Muslim 762).
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Kami menyebutkan malam Lailatul Qadar di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda (yang artinya), “Siapa di antara kalian yang ingat ketika terbit bulan, seperti syiqi jafnah.” (HR Muslim 1170. Perkataannya “Syiqi Jafnah”, syiq artinya setengah, jafnah artinya bejana. Al Qadli ‘Iyadh berkata, “Dalam hadits ini ada isyarat bahwa malam Lailatul Qadar hanya terjadi di akhir bulan, karena bulan tidak akan seperti demikian ketika terbit kecuali di akhir-akhir bulan.”)
Dan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “(Malam) Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan) keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan.” (HR Thayalisi (349), Ibnu Khuzaimah (3/231), Bazzar (1/486), sanadnya hasan).




Dikutip dari Sifat Puasa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Penerbit Pustaka Al-Mubarok (PMR)
penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata. Cetakan I Jumadal Akhir 1424 H. Judul asli “Shifat shaum an Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Fii Ramadhan” Bab “Malam Lailatul Qadar” Penulis Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid Penerbit Al Maktabah Al Islamiyyah cet. Ke 5 th 1416 H.
Edisi Indonesia